Don’t Be Jealous My Sister
by : Citra Lestari Sibarani
by : Citra Lestari Sibarani
Summary : Aku membecinya ! Sungguh, aku sangat
membencinya. Dia sudah membuat orang yang kusayangi berani membentakku dan
menamparku. Tapi …. Dia terlalu baik untuk di benci .
*
“Anggi!!!
Sini, ada yang mau kakak kenalin sama kamu” panggil seseorang bertubuh tinggi
dan bermata bulat pada seorang adik perempuannya yang mempunyai rambut pendek
sebahu .
“iya, tunggu sebentar , tanggung nih dikit lagi pasti aku menang”. Sahut adik perempuannya dari dalam kamar sambil bermain Play Station bersama temannya yang lain .Rangga menghampiri kedalam kamarnya dan berdiri di depan pintu.
“Anggi, cepet ,kakak mau ngenalin seseorang sama kamu” ajak Rangga pada adiknya .
“Yesss !!! benar kan kata aku ,aku menang !!! ah Deni emang kalah mulu sama aku, padahal kan kamu cowok masa kalah sama cewek? hahaha” sahut Anggi tidak memperdulikan kakaknya yang sedang bicara padanya .
“ya aku kan jarang main PS” jawab Deni sambil merengut.
“ANGGI!!! Kamu denger kakak gak sih??” teriak Rangga .
“iya denger koq, bentar dulu. eh Ferdi ,abis ini kamu yang bertanding sama aku Winning Eleven ya?”. Sahut Anggi sambil menunjuk teman yang satunya lagi bernama Ferdi.
“iya, tunggu sebentar , tanggung nih dikit lagi pasti aku menang”. Sahut adik perempuannya dari dalam kamar sambil bermain Play Station bersama temannya yang lain .Rangga menghampiri kedalam kamarnya dan berdiri di depan pintu.
“Anggi, cepet ,kakak mau ngenalin seseorang sama kamu” ajak Rangga pada adiknya .
“Yesss !!! benar kan kata aku ,aku menang !!! ah Deni emang kalah mulu sama aku, padahal kan kamu cowok masa kalah sama cewek? hahaha” sahut Anggi tidak memperdulikan kakaknya yang sedang bicara padanya .
“ya aku kan jarang main PS” jawab Deni sambil merengut.
“ANGGI!!! Kamu denger kakak gak sih??” teriak Rangga .
“iya denger koq, bentar dulu. eh Ferdi ,abis ini kamu yang bertanding sama aku Winning Eleven ya?”. Sahut Anggi sambil menunjuk teman yang satunya lagi bernama Ferdi.
*
“Anggi
kenalin ini Rasti, kamu juga harus manggil dia kakak yah “ sahut Rangga sambil
memperkenalkan wanita yang rambutnya tidak terlalu panjang pada adiknya .
“Hai, aku Rasti, panggil aku kak Rasti aja yah” sahut Rasti sambil menyodorkan tangannya pada Anggi ,tapi Anggi tidak membalas sodoran tangan dari Rasti, ia malah menatap sinis Rasti dari ujung kaki hingga kepala . Kemudian Rangga menatap Anggi dengan mata yang melotot seakan ingin membunuh Anggi, akhirnya Anggi menjabat tangan Rasti .” namaku Anggi” jawab Anggi seadanya masih dengan tampang sinis dan langsung melepas jabatan tangannya .
“udah kan kak? Aku mau main lagi sama temen aku” sahut Anggi kemudian menatap sinis Rasti sebentar dan berlari menuju kamarnya lagi .
“Anggi !! Aduh anak ini “ sahut Rangga kesal.
“udahlah Ga, namanya juga anak kecil” sahut Rasti pada Rangga, ya Anggi memang masih kecil dia masih kelas 2 SMP, Anggi bersekolah di SMP Harapan Jaya .
“tapi Ras, dia nggak sopan sama kamu “
“ngga apa apa ko, aku bisa maklumin, nanti juga kita bakal akrab “ jawab Rasti santai .
“maafin adik aku ya sayang” jawab Rangga sambil memegang tangan Rasti ,yang dibalas dengan senyuman oleh Rasti. Rasti dan Rangga baru saja resmi pacaran, Rangga yang menyatakan cintanya pada Rasti, mereka sudah lama kenal karena mereka kuliah di Universitas yang sama yaitu Universitas Indonesia. Rangga hanya tinggal berdua bersama Anggi adiknya, karena orang tua nya sedang meneruskan perusahaan milik kakek Rangga dan Anggi di luar negri, tapi sekarang orang tua nya sudah menyewa pembantu untuk Rangga dan Anggi. Jadi mereka tinggal bertiga dirumah yang besar ini.
“Hai, aku Rasti, panggil aku kak Rasti aja yah” sahut Rasti sambil menyodorkan tangannya pada Anggi ,tapi Anggi tidak membalas sodoran tangan dari Rasti, ia malah menatap sinis Rasti dari ujung kaki hingga kepala . Kemudian Rangga menatap Anggi dengan mata yang melotot seakan ingin membunuh Anggi, akhirnya Anggi menjabat tangan Rasti .” namaku Anggi” jawab Anggi seadanya masih dengan tampang sinis dan langsung melepas jabatan tangannya .
“udah kan kak? Aku mau main lagi sama temen aku” sahut Anggi kemudian menatap sinis Rasti sebentar dan berlari menuju kamarnya lagi .
“Anggi !! Aduh anak ini “ sahut Rangga kesal.
“udahlah Ga, namanya juga anak kecil” sahut Rasti pada Rangga, ya Anggi memang masih kecil dia masih kelas 2 SMP, Anggi bersekolah di SMP Harapan Jaya .
“tapi Ras, dia nggak sopan sama kamu “
“ngga apa apa ko, aku bisa maklumin, nanti juga kita bakal akrab “ jawab Rasti santai .
“maafin adik aku ya sayang” jawab Rangga sambil memegang tangan Rasti ,yang dibalas dengan senyuman oleh Rasti. Rasti dan Rangga baru saja resmi pacaran, Rangga yang menyatakan cintanya pada Rasti, mereka sudah lama kenal karena mereka kuliah di Universitas yang sama yaitu Universitas Indonesia. Rangga hanya tinggal berdua bersama Anggi adiknya, karena orang tua nya sedang meneruskan perusahaan milik kakek Rangga dan Anggi di luar negri, tapi sekarang orang tua nya sudah menyewa pembantu untuk Rangga dan Anggi. Jadi mereka tinggal bertiga dirumah yang besar ini.
*
“Wahh cantik
yah …” sahut Ferdi, Deni, Reno dan Rizki serempak dibalik pintu kamar Anggi
.Anggi melihat temannya dengan heran “siapa yang cantik??” Tanya Anggi kemudian
semua menoleh pada Anggi
“itu tuhh yang sama kak Rangga, cantik banget” jawab Rizki yang kemudian mendapat anggukan dari semua temannya kecuali Anggi. matanya tak lepas dari Rasti .
“ahh udah udah, ayo kita lanjutin main PS nya, aku mau ngalahin kalian semua nih , ayo cepet”
“entar dulu Gi, namanya siapa???” Tanya Reno pada Anggi . Anggi menghela nafas .”Rasti” jawab Anggi malas dan masuk ke kamarnya. Tak lama kemudian Rangga yang habis mengantar Rasti pulang, datang bergabung ke kamar Anggi untuk bermain PS bersama yang lainnya .
“kalian nggak berhenti –berhenti main PS?? Emangnya nggak pada belajar???” Tanya Rangga pada Anggi dan temannya. “males ah kak, lagian kan nggak ada PR” jawab Deni sambil menatap Anggi dan Ferdi yang sedang bertanding Winning Eleven . Rangga menghela nafas sambil geleng-geleng kepala “ dasar anak SMP” jawab Rangga kemudian pergi keluar kamar Anggi.
“itu tuhh yang sama kak Rangga, cantik banget” jawab Rizki yang kemudian mendapat anggukan dari semua temannya kecuali Anggi. matanya tak lepas dari Rasti .
“ahh udah udah, ayo kita lanjutin main PS nya, aku mau ngalahin kalian semua nih , ayo cepet”
“entar dulu Gi, namanya siapa???” Tanya Reno pada Anggi . Anggi menghela nafas .”Rasti” jawab Anggi malas dan masuk ke kamarnya. Tak lama kemudian Rangga yang habis mengantar Rasti pulang, datang bergabung ke kamar Anggi untuk bermain PS bersama yang lainnya .
“kalian nggak berhenti –berhenti main PS?? Emangnya nggak pada belajar???” Tanya Rangga pada Anggi dan temannya. “males ah kak, lagian kan nggak ada PR” jawab Deni sambil menatap Anggi dan Ferdi yang sedang bertanding Winning Eleven . Rangga menghela nafas sambil geleng-geleng kepala “ dasar anak SMP” jawab Rangga kemudian pergi keluar kamar Anggi.
*
Malam sudah
tiba, tetepi Anggi terus-terusan bermain PS sendirian dikamar karena semua
temannya sudah pulang. Rangga membuka kamar Anggi, dan duduk disamping Anggi
sambil melihat Anggi bermain PS.
“Anggi..” panggil Rangga
“Hmmm” jawab Anggi sambil terus menatap permainannya di layar TV .
“ada yang mau kakak omongin sama kamu”
“….”
“Anggi, berhenti dulu mainnya, kakak mau ngomong “
“Ahhh sialan !!! udah deket Finish pake nabrak lagi !!! “ sahut Anggi kemudian meletakan stik yang dipegangnya “kakak sih ngomong mulu, aku jadi kalah kan …” sahut Anggi lagi .
“Aduh Anggi, kamu ini cewek tapi kelakuan kamu jauh banget nggak kayak cewek” sahut Rangga .
“udah berapa kali kakak ngomong kayak gitu sama aku?? Aku bosan dengernya!” sahut Anggi kemudian merebahkan dirinya dikasur dan memeluk guling .
“Anggi, kakak mau ngomong sama kamu “ sahut Rangga yang sekarang sudah duduk disisi tempat tidur Anggi .
“dari tadi juga kakak udah ngomong kan sama aku?” sahut Anggi .
“bukan itu maksud kakak.”
“trus?”
“kenapa tadi kamu kok nggak sopan banget di depan Rasti? Apa kakak pernah ngajarin kamu kayak itu? “ Tanya Rangga.
“nggak sopan? Biasa aja deh kayanya “ jawab Anggi .
“kamu ini, makanya cari temen tuh perempuan, punya temen cowok semua “ cibir Rangga.
“apa hubungannya??” Tanya Anggi .
“liat aja kelakuan kamu persis kayak cowok gitu. Anggi ! kakak bener-bener gak suka sama sikap kamu tadi di depan Rasti” cibir Rangga lagi.
“emangnya dia itu siapa sih?, sampe aku disuruh sopan banget gitu di depannya?” Tanya Anggi
“kakak selalu ngajarin kamu buat sopan sama semua orang, jadi siapapun dia kamu juga harus sopan” jawab Rangga .
“yaudah aku minta maaf, aku nggak akan ngulangin lagi,”
“jangan minta maaf sama kakak, minta maaf sama Rasti “ sahut Rangga
“huhhh , emangnya Rasti itu siapa sih? Cuma temen kakak kan? “ Tanya Anggi .
“bukan , dia pacar kakak, makanya kamu harus sopan didepannya, jangan kayak tadi” jelas Rangga yang membuat Anggi tergelonjak kaget bangun dari rebahannya dan duduk menatap Rangga lekat-lekat .
“kakak pasti lagi bercanda kan???” Tanya Anggi meyakinkan bahwa yang didengarnya itu tidak benar.
“kakak serius, kakak baru aja pacaran sama Rasti, kakak udah lama suka sama dia, tapi baru sekarang kakak berani ngomong” jawab Rangga .
“Apa?” .
“iya, maka dari itu, kakak minta sama kamu buat akrab sama Rasti, dia pinter banget Matematika loh, kalau kamu kesusahan kamu bisa nanya sama dia“ jelas Rangga, kemudian Anggi merebahkan dirinya lagi dan menarik selimut ,
“hmmm iya iya yaudah, sekarang aku udah ngantuk mau tidur “ sahut Anggi dan memejamkan matanya .
“Anggi..” panggil Rangga
“Hmmm” jawab Anggi sambil terus menatap permainannya di layar TV .
“ada yang mau kakak omongin sama kamu”
“….”
“Anggi, berhenti dulu mainnya, kakak mau ngomong “
“Ahhh sialan !!! udah deket Finish pake nabrak lagi !!! “ sahut Anggi kemudian meletakan stik yang dipegangnya “kakak sih ngomong mulu, aku jadi kalah kan …” sahut Anggi lagi .
“Aduh Anggi, kamu ini cewek tapi kelakuan kamu jauh banget nggak kayak cewek” sahut Rangga .
“udah berapa kali kakak ngomong kayak gitu sama aku?? Aku bosan dengernya!” sahut Anggi kemudian merebahkan dirinya dikasur dan memeluk guling .
“Anggi, kakak mau ngomong sama kamu “ sahut Rangga yang sekarang sudah duduk disisi tempat tidur Anggi .
“dari tadi juga kakak udah ngomong kan sama aku?” sahut Anggi .
“bukan itu maksud kakak.”
“trus?”
“kenapa tadi kamu kok nggak sopan banget di depan Rasti? Apa kakak pernah ngajarin kamu kayak itu? “ Tanya Rangga.
“nggak sopan? Biasa aja deh kayanya “ jawab Anggi .
“kamu ini, makanya cari temen tuh perempuan, punya temen cowok semua “ cibir Rangga.
“apa hubungannya??” Tanya Anggi .
“liat aja kelakuan kamu persis kayak cowok gitu. Anggi ! kakak bener-bener gak suka sama sikap kamu tadi di depan Rasti” cibir Rangga lagi.
“emangnya dia itu siapa sih?, sampe aku disuruh sopan banget gitu di depannya?” Tanya Anggi
“kakak selalu ngajarin kamu buat sopan sama semua orang, jadi siapapun dia kamu juga harus sopan” jawab Rangga .
“yaudah aku minta maaf, aku nggak akan ngulangin lagi,”
“jangan minta maaf sama kakak, minta maaf sama Rasti “ sahut Rangga
“huhhh , emangnya Rasti itu siapa sih? Cuma temen kakak kan? “ Tanya Anggi .
“bukan , dia pacar kakak, makanya kamu harus sopan didepannya, jangan kayak tadi” jelas Rangga yang membuat Anggi tergelonjak kaget bangun dari rebahannya dan duduk menatap Rangga lekat-lekat .
“kakak pasti lagi bercanda kan???” Tanya Anggi meyakinkan bahwa yang didengarnya itu tidak benar.
“kakak serius, kakak baru aja pacaran sama Rasti, kakak udah lama suka sama dia, tapi baru sekarang kakak berani ngomong” jawab Rangga .
“Apa?” .
“iya, maka dari itu, kakak minta sama kamu buat akrab sama Rasti, dia pinter banget Matematika loh, kalau kamu kesusahan kamu bisa nanya sama dia“ jelas Rangga, kemudian Anggi merebahkan dirinya lagi dan menarik selimut ,
“hmmm iya iya yaudah, sekarang aku udah ngantuk mau tidur “ sahut Anggi dan memejamkan matanya .
*
“ahhh aku
capek belajar terus ,mendingan kita jalan aja yuk Ras??, emangnya kamu nggak
capek ngerjain soal sebanyak ini huh??” tanya Rangga pada Rasti yang sedang
serius mengerjakan soal –soal di depannya .Mereka sedang belajar bareng dirumah
Rangga, karena sebentar lagi mereka akan ada tes di kampusnya .
“hemm kamu ini, baru segini aja udah nyerah,” jawab Rasti yang masih terus menjawab soal-soal yang dipegangnya .Kemudian Rangga merebut buku soal yang dipegang Rasti lalu menutupnya .
“ish Rangga, aku masih mau ngerjain soal itu ..” cibir Rasti berusaha mengambil buku soalnya di tangan Rangga.
“aku udah bilang, udahan dulu ngerjain soalnya, kita jalan sekarang” jawab Rangga kemudian merapikan buku-buku yang berserakan diatas meja dan menatanya dengan rapi .
“tapi ..”
“nggak pake tapi tapi!” sahut Rangga sebelum Rasti selesai bicara .
“bukan gitu, tapi kan anggi kasian dirumah sendirian” jawab Rasti .
“biarin aja, kan ada bibi dirumah, lagian sebentar lagi juga temen-temen cowok nya itu bakal dateng kesini buat main PS” jawab Rangga
“apa semua temannya Anggi itu cowok ya ?” tanya Rasti
“iya, dia emang nggak punya temen perempuan, semua temennya cowok, makanya kelakuannya juga kayak cowok”jawab Rangga. “yaudah yuk, kita jalan” ajak Rangga dan menggandeng tangan Rasti.
“hemm kamu ini, baru segini aja udah nyerah,” jawab Rasti yang masih terus menjawab soal-soal yang dipegangnya .Kemudian Rangga merebut buku soal yang dipegang Rasti lalu menutupnya .
“ish Rangga, aku masih mau ngerjain soal itu ..” cibir Rasti berusaha mengambil buku soalnya di tangan Rangga.
“aku udah bilang, udahan dulu ngerjain soalnya, kita jalan sekarang” jawab Rangga kemudian merapikan buku-buku yang berserakan diatas meja dan menatanya dengan rapi .
“tapi ..”
“nggak pake tapi tapi!” sahut Rangga sebelum Rasti selesai bicara .
“bukan gitu, tapi kan anggi kasian dirumah sendirian” jawab Rasti .
“biarin aja, kan ada bibi dirumah, lagian sebentar lagi juga temen-temen cowok nya itu bakal dateng kesini buat main PS” jawab Rangga
“apa semua temannya Anggi itu cowok ya ?” tanya Rasti
“iya, dia emang nggak punya temen perempuan, semua temennya cowok, makanya kelakuannya juga kayak cowok”jawab Rangga. “yaudah yuk, kita jalan” ajak Rangga dan menggandeng tangan Rasti.
Ternyata
saat Rangga mengajak Rasti jalan ,ada seseorang yang daritadi mendengarkan
pembicaraan mereka
‘isshhh
apa-apaan sih mereka? Mau ninggalin aku dirumah sama bibi? Enak aja jalan nggak
mau ngajak-ngajak? emangnya aku nggak denger apa yang mereka omongin? Huhh biasanya
Kak Rangga selalu ngajak aku jalan, tapi sekarang malah Rasti yang diajak !!
huhh. ini nggak bisa dibiarin, kalau begini kak Rangga bakal lebih sayang sama
Rasti daripada aku’ batin Anggi
“kak Rangga
!!!” panggil Anggi dengan suara yang kencang, mereka berdua menoleh pada Anggi
.
“aku ikut, aku nggak mau dirumah sendirian” jawab Anggi kemudian mendekati Rangga dan Rasti .
“dirumah kan ada bibi, lagian emangnya teman kamu nggak main kesini?” tanya Rangga pada Anggi.
“nggak, hari ini mereka nggak main kesini, aku yang nyuruh, abisnya aku bosan main PS sama mereka, mereka kalah mulu, pokonya aku mau ikut.” Jawab Anggi . terlihat Rangga dan Rasti saling menatap, dan Rasti mengangguk pada Rangga.
“tapi Anggi, kakak Cuma mau pergi berdua dulu sama Rasti, kapan-kapan kakak ajak kamu jalan deh” tolak Rangga yang membuat Anggi memicingkan matak menatap Rangga .
“apa aku nggak salah denger? Kakak ngomong kayak gitu sama aku? Sebelumnya kakak nggak pernah tuh ngebiarin aku sendiri dirumah, malahan kakak yang selalu ngajak aku buat jalan keluar, apa karena orang ini? Huh?” jawab Anggi sambil melirik sinis dan menunjuk Rasti .” Anggi! jaga omongan kamu ! dia punya nama, panggil dia kakak, nggak sopan kamu” bentak Rangga pada Anggi, “hah? nggak sudi aku manggil dia kakak” jawab Anggi .
“Anggi !!!” bentak Rangga yang menahan emosinya karena sikap Anggi .
“Rangga udah, biarin Anggi ikut, lagian kamu kan mau aku akrab sama dia kan?? “ sahut Rasti yang mencoba menenangkan Rangga, ‘huhhh dia fikir dengan dia ngebela aku,aku aku bakal bersikap baik gitu sama dia ? jangan harap!’ batin Anggi dalam hati
“yaudah kamu ikut, tapi kamu harus jaga sikap kamu, jangan kayak gini sama Rasti, ngerti?” tanya Rangga pada Anggi, dan Anggi hanya menjawab dengan helaan nafas kemudian beranjak keluar .
“aku ikut, aku nggak mau dirumah sendirian” jawab Anggi kemudian mendekati Rangga dan Rasti .
“dirumah kan ada bibi, lagian emangnya teman kamu nggak main kesini?” tanya Rangga pada Anggi.
“nggak, hari ini mereka nggak main kesini, aku yang nyuruh, abisnya aku bosan main PS sama mereka, mereka kalah mulu, pokonya aku mau ikut.” Jawab Anggi . terlihat Rangga dan Rasti saling menatap, dan Rasti mengangguk pada Rangga.
“tapi Anggi, kakak Cuma mau pergi berdua dulu sama Rasti, kapan-kapan kakak ajak kamu jalan deh” tolak Rangga yang membuat Anggi memicingkan matak menatap Rangga .
“apa aku nggak salah denger? Kakak ngomong kayak gitu sama aku? Sebelumnya kakak nggak pernah tuh ngebiarin aku sendiri dirumah, malahan kakak yang selalu ngajak aku buat jalan keluar, apa karena orang ini? Huh?” jawab Anggi sambil melirik sinis dan menunjuk Rasti .” Anggi! jaga omongan kamu ! dia punya nama, panggil dia kakak, nggak sopan kamu” bentak Rangga pada Anggi, “hah? nggak sudi aku manggil dia kakak” jawab Anggi .
“Anggi !!!” bentak Rangga yang menahan emosinya karena sikap Anggi .
“Rangga udah, biarin Anggi ikut, lagian kamu kan mau aku akrab sama dia kan?? “ sahut Rasti yang mencoba menenangkan Rangga, ‘huhhh dia fikir dengan dia ngebela aku,aku aku bakal bersikap baik gitu sama dia ? jangan harap!’ batin Anggi dalam hati
“yaudah kamu ikut, tapi kamu harus jaga sikap kamu, jangan kayak gini sama Rasti, ngerti?” tanya Rangga pada Anggi, dan Anggi hanya menjawab dengan helaan nafas kemudian beranjak keluar .
“Rasti,
maafin sikap adik aku yah” mohon Rangga pada Rasti .
“nggak apa apa, aku bisa ngerti perasaan Anggi, mungkin dia cemburu sama aku”
“hhhhh, yaudah ayo kita jalan .” ajak Rangga kemudian menggandeng tangan Rasti.
“nggak apa apa, aku bisa ngerti perasaan Anggi, mungkin dia cemburu sama aku”
“hhhhh, yaudah ayo kita jalan .” ajak Rangga kemudian menggandeng tangan Rasti.
*
Mereka bertiga
Rangga, Rasti dan Anggi jalan kesebuah taman dengan menggunakan mobil, Rangga
menyetir mobil dan Anggi di depan sementara Rasti duduk dibelakang, sebenarnya
Rasti mau duduk didepan tapi Anggi sudah lebih dulu naik di depan, Rangga sudah
menyuruhnya untuk pindah kebelakang dan menyuruh Rasti duduk di depan tapi
Anggi tidak mau dan tetap ngotot untuk duduk di depan .
Sesampainya ditaman mereka membeli es krim dan bermain-main , saat Rangga membeli dua es krim, Anggi langsung menyambar es krim di tangan Rangga, sebenarnya es krim itu buat Rasti, Rangga hanya geleng-geleng kepala melihat adiknya itu. Anggi selalu mengganggu Rasti dan Rangga ,saat Rangga sedang ngobrol berdua selalu saja Anggi mengganggunya. Anggi merasa Rangga jauh lebih perhatian dengan Rasti di banding dengannya adiknya sendiri .Saat itu Anggi mempunyai rencana untuk mengerjai Rasti .
Sesampainya ditaman mereka membeli es krim dan bermain-main , saat Rangga membeli dua es krim, Anggi langsung menyambar es krim di tangan Rangga, sebenarnya es krim itu buat Rasti, Rangga hanya geleng-geleng kepala melihat adiknya itu. Anggi selalu mengganggu Rasti dan Rangga ,saat Rangga sedang ngobrol berdua selalu saja Anggi mengganggunya. Anggi merasa Rangga jauh lebih perhatian dengan Rasti di banding dengannya adiknya sendiri .Saat itu Anggi mempunyai rencana untuk mengerjai Rasti .
“kak, aku mau
pipis” sahut Anggi pada Rangga .
“yaudah pipis aja, kakak tunggu disini” jawab Rangga .
“tapi aku nggak berani sendiri, oh iya eh Rasti anterin aku yuk?” ajak Anggi pada Rasti sambil tersenyum, senyum yang dibuat-buat .
“Anggi ! panggil dia kakak” sahut Rangga yang tidak senang Anggi selalu memanggil Rasti tanpa embel embel kakak .
“apa bedanya sih aku panggil dia kakak atau nggak itu sama aja! ayo cepet Rasti anterin aku,entar aku bisa pipis disini nih !” .ajak Anggi .
“yaudah ayuk, kamu tunggu disini aja ya ,aku nganterin Anggi dulu “ sahut Rasti pada Rangga yang dijawab dengan anggukan oleh Rangga .
“yaudah pipis aja, kakak tunggu disini” jawab Rangga .
“tapi aku nggak berani sendiri, oh iya eh Rasti anterin aku yuk?” ajak Anggi pada Rasti sambil tersenyum, senyum yang dibuat-buat .
“Anggi ! panggil dia kakak” sahut Rangga yang tidak senang Anggi selalu memanggil Rasti tanpa embel embel kakak .
“apa bedanya sih aku panggil dia kakak atau nggak itu sama aja! ayo cepet Rasti anterin aku,entar aku bisa pipis disini nih !” .ajak Anggi .
“yaudah ayuk, kamu tunggu disini aja ya ,aku nganterin Anggi dulu “ sahut Rasti pada Rangga yang dijawab dengan anggukan oleh Rangga .
Saat ketika
Anggi sudah berada di dalam WC, dia memanggil Rasti dari dalam .
“Rasti !!!! temenin aku disini” ajak Anggi .
“emangnya kamu nggak malu kalau aku masuk?” tanya Rasti heran pada Anggi .
“kenapa harus malu? Kita kan sama-sama perempuan , cepet masuk aja “ teriak Anggi dari dalam WC, kemudian Rasti pun mengikuti perkataan Anggi dan masuk ke dalam WC. Saat Rasti masuk seketika Anggi langsung keluar dan mengunci Rasti di dalam WC itu dan langsung berlari ke Rangga .
“Rasti !!!! temenin aku disini” ajak Anggi .
“emangnya kamu nggak malu kalau aku masuk?” tanya Rasti heran pada Anggi .
“kenapa harus malu? Kita kan sama-sama perempuan , cepet masuk aja “ teriak Anggi dari dalam WC, kemudian Rasti pun mengikuti perkataan Anggi dan masuk ke dalam WC. Saat Rasti masuk seketika Anggi langsung keluar dan mengunci Rasti di dalam WC itu dan langsung berlari ke Rangga .
“Anggi. Mana
Rasti ??” tanya Rangga heran yang melihat Anggi kembali hanya sendiri.
“gak tau, tadi waktu aku udah selesai pipis waktu aku keluar dari WC aku udah nggak ngeliat Rasti “ jelas Anggi membohongi Rangga .
“apa? Kemana dia ??” tanya Rangga lagi .
“mana aku tau, udah lah kak biarin saja, mungkin dia ada acara mendadak kali, kita pulang aja, ini udah mau malem .ayo kita pulang, aku udah capek, ada PR yang harus aku kerjain” ajak Anggi sambil menarik tangan Rangga .
“tapi Anggi, tunggu dulu ,kalau Rasti hilang gimana??” tanya Rangga yang kini sangat khawatir dengan Rasti.
“dia kan udah gede masa bisa hilang sih! Kalau aku yang hilang tuh baru dikhawatirin !!, udah sih ayo” ajak Anggi lagi sambil terus menarik tangan Rangga .saat itu handphone Rangga berdering ,dan Rangga langsung mengangkatnya .
“halo Rasti kamu dimana ??” tanya Rangga di telephone . “ah yaudah aku kesana sekarang, tunggu aku .Anggi ! ayo kita ke toilet tempat kamu pipis tadi, Rasti kekunci disana” ajak Rangga dan langsung berlari ke toilet .
“RASTI !!! KAMU DIMANA ???” teriak Rangga di depan pintu toilet, dia bingung karena disitu banyak pintu toilet,apalagi disitu toilet wanita .
“Anggi cepet masuk ke dalam, cari Rasti di dalam, kalau kakak yang masuk ke dalam bisa dihajar, cepet ”. pinta Rangga pada Anggi. Anggi hanya mendengus kesal tapi akhirnya dia masuk kedalam toilet nya dan membukakan pintu toilet yang terkunci . di dalam terdapat Rasti yang sangat ketakutan karena didalam toilet itu gelap, sengaja dimatikan oleh Anggi tadi . “eh awas ya kalau kamu sampe bilang sama kak Rangga kalau aku yang udah ngunci kamu disini!!” ancam anggi pada Rasti . Rasti hanya menganngguk dan mengikuti Anggi dari belakang untuk keluar dari dalam toilet ini .
“Rasti, kamu nggak apapa???” tanya Rangga khawatir yang langsung memeluk Rasti “ya ampun Rasti, kenapa kamu bisa kekunci disana huh???” tanya Rangga khawatir, Rasti langsung melirik kearah Anggi yang langsung dibalas tatapan melotot oleh Anggi . “a…aku ta..tadi kekunci dari luar, mu…mungkin penjaga toiletnya ngira kalau didalam toilet udah nggak ada orang jadi dia menguncinya dari luar” jelas Rasti gugup dan berbohong . “hemmm yaudah, untungnya kamu nggak apa-apa, lain kali hati-hati ya sayang” sahut Rangga langsung mencium kening Rasti yang membuat Anggi semakin kesal .
“gak tau, tadi waktu aku udah selesai pipis waktu aku keluar dari WC aku udah nggak ngeliat Rasti “ jelas Anggi membohongi Rangga .
“apa? Kemana dia ??” tanya Rangga lagi .
“mana aku tau, udah lah kak biarin saja, mungkin dia ada acara mendadak kali, kita pulang aja, ini udah mau malem .ayo kita pulang, aku udah capek, ada PR yang harus aku kerjain” ajak Anggi sambil menarik tangan Rangga .
“tapi Anggi, tunggu dulu ,kalau Rasti hilang gimana??” tanya Rangga yang kini sangat khawatir dengan Rasti.
“dia kan udah gede masa bisa hilang sih! Kalau aku yang hilang tuh baru dikhawatirin !!, udah sih ayo” ajak Anggi lagi sambil terus menarik tangan Rangga .saat itu handphone Rangga berdering ,dan Rangga langsung mengangkatnya .
“halo Rasti kamu dimana ??” tanya Rangga di telephone . “ah yaudah aku kesana sekarang, tunggu aku .Anggi ! ayo kita ke toilet tempat kamu pipis tadi, Rasti kekunci disana” ajak Rangga dan langsung berlari ke toilet .
“RASTI !!! KAMU DIMANA ???” teriak Rangga di depan pintu toilet, dia bingung karena disitu banyak pintu toilet,apalagi disitu toilet wanita .
“Anggi cepet masuk ke dalam, cari Rasti di dalam, kalau kakak yang masuk ke dalam bisa dihajar, cepet ”. pinta Rangga pada Anggi. Anggi hanya mendengus kesal tapi akhirnya dia masuk kedalam toilet nya dan membukakan pintu toilet yang terkunci . di dalam terdapat Rasti yang sangat ketakutan karena didalam toilet itu gelap, sengaja dimatikan oleh Anggi tadi . “eh awas ya kalau kamu sampe bilang sama kak Rangga kalau aku yang udah ngunci kamu disini!!” ancam anggi pada Rasti . Rasti hanya menganngguk dan mengikuti Anggi dari belakang untuk keluar dari dalam toilet ini .
“Rasti, kamu nggak apapa???” tanya Rangga khawatir yang langsung memeluk Rasti “ya ampun Rasti, kenapa kamu bisa kekunci disana huh???” tanya Rangga khawatir, Rasti langsung melirik kearah Anggi yang langsung dibalas tatapan melotot oleh Anggi . “a…aku ta..tadi kekunci dari luar, mu…mungkin penjaga toiletnya ngira kalau didalam toilet udah nggak ada orang jadi dia menguncinya dari luar” jelas Rasti gugup dan berbohong . “hemmm yaudah, untungnya kamu nggak apa-apa, lain kali hati-hati ya sayang” sahut Rangga langsung mencium kening Rasti yang membuat Anggi semakin kesal .
*
Disekolah
Anggi, tepat saat jam istirahat, Anggi bermain dikantin dengan teman-teman
lelakinya yang lain. Anggi memang tidak mempunyai teman wanita, karena
menurutnya semua teman wanitanya manja dan tidak mau jika diajak main PS,
makanya dia lebih memilih bermain dengan lelaki .
“eh Anggi kenapa tuh muka kayak baju kusut gitu huh ??” tanya Ferdi sambil meminum jus jeruk yang dipegangnya . “haha tau tuh kayak orang abis dipukulin” ledek Reno . “mungkin dia abis kalah main PS” sambung Deni .”atau mungkin PS nya rusak, jadi dia nggak bisa main lagi, hahaha” sambung Rizki diikuti tawa temannya yang lain .
“ahhh diam kalian semua !! berisik tau ! aku lagi kesal sama si Rasti itu !”. jelas Anggi yang lainnya hanya saling tatap-tatapan heran .” loh kenapa Gi ??” tanya Deni . “bayangin ajah, semenjak kak Rangga jadian sama dia ,kak Rangga jadi nggak perhatian lagi sama aku, aku udah ngira dari awal, kalau Rasti itu emang mau ngerebut kak Rangga dari aku , huhhhh !!” jelas Anggi .” tapi Gi, kak Rasti kan cantik “ sahut Rizki .”iya, manis lagi” sambung Reno.
“ihh kalian ini apa-apa an sih ??? udah ah, percuma ngomong sama kalian” .sungut Anggi kemudian pergi meninggalkan teman-temannya.
“eh Anggi kenapa tuh muka kayak baju kusut gitu huh ??” tanya Ferdi sambil meminum jus jeruk yang dipegangnya . “haha tau tuh kayak orang abis dipukulin” ledek Reno . “mungkin dia abis kalah main PS” sambung Deni .”atau mungkin PS nya rusak, jadi dia nggak bisa main lagi, hahaha” sambung Rizki diikuti tawa temannya yang lain .
“ahhh diam kalian semua !! berisik tau ! aku lagi kesal sama si Rasti itu !”. jelas Anggi yang lainnya hanya saling tatap-tatapan heran .” loh kenapa Gi ??” tanya Deni . “bayangin ajah, semenjak kak Rangga jadian sama dia ,kak Rangga jadi nggak perhatian lagi sama aku, aku udah ngira dari awal, kalau Rasti itu emang mau ngerebut kak Rangga dari aku , huhhhh !!” jelas Anggi .” tapi Gi, kak Rasti kan cantik “ sahut Rizki .”iya, manis lagi” sambung Reno.
“ihh kalian ini apa-apa an sih ??? udah ah, percuma ngomong sama kalian” .sungut Anggi kemudian pergi meninggalkan teman-temannya.
*
“ahh ! pasti
Rangga, lepasin Rangga aku nggak bisa ngeliat tau” sahut Rasti menyuruh Rangga yang
tiba-tiba datang dari belakang dan menutup mata Rasti dengan tangannya.
“yahhh ketauan mulu sih “, jawab Rangga yang kemudian duduk disamping Rasti .
“siapa lagi coba yang iseng kayak gitu kalau bukan kamu??” sindir Rasti .Rangga mengacak-acak rambut Rasti pelan “hehe, kamu lagi apa sih ??” tanya Rangga sambil memandangi Rasti .”ini, aku lagi ngeliat puisi bikinan aku semalem,aku mau pajang dimading” jelas Rasti. “coba aku liat, aku mau baca puisi buatan kamu” pinta Rangga kemudian Rasti memberinya kertas yang dipegangnya .Rangga membaca dengan seksama .”wahhh pacar aku bukan cuma jago matematika, tapi juga jago ngarang puisi, ini bagus banget Ras, kenapa nggak langsung kamu pajang dimading aja???” tanya Rangga heran .” iya, tadi aku udah mau nempelin dimading, tapi madingnya udah penuh”. Jelas Rasti dengan nada kecewa .”tenang aja, serahin sama aku” sahut Rangga kemudian berlari kearah mading sambil membawa kertas puisi yang dibuat Rasti dan memajangnya di paling atas, lalu Rangga kembali duduk disamping Rasti .” beres kan?? Semua orang udah bisa ngelihat puisi kamu” sahut Rangga sambil tersenyum pada Rasti “makasih yah” jawab Rasti .”Cuma makasih aja ???” tanya Rangga sambil senyum evil dan mendekatkan kepalanya pada Rasti hendak menciumnya, namun Rasti mengalihkan mukanya “Rangga… “ sahut Rasti sambil tersenyum malu “muka kamu merah , hahahahahahah” ledek Rangga yang kemudian dapat tabokan dari Rasti di dadanya . “hahaha maaf maaf” .
“yahhh ketauan mulu sih “, jawab Rangga yang kemudian duduk disamping Rasti .
“siapa lagi coba yang iseng kayak gitu kalau bukan kamu??” sindir Rasti .Rangga mengacak-acak rambut Rasti pelan “hehe, kamu lagi apa sih ??” tanya Rangga sambil memandangi Rasti .”ini, aku lagi ngeliat puisi bikinan aku semalem,aku mau pajang dimading” jelas Rasti. “coba aku liat, aku mau baca puisi buatan kamu” pinta Rangga kemudian Rasti memberinya kertas yang dipegangnya .Rangga membaca dengan seksama .”wahhh pacar aku bukan cuma jago matematika, tapi juga jago ngarang puisi, ini bagus banget Ras, kenapa nggak langsung kamu pajang dimading aja???” tanya Rangga heran .” iya, tadi aku udah mau nempelin dimading, tapi madingnya udah penuh”. Jelas Rasti dengan nada kecewa .”tenang aja, serahin sama aku” sahut Rangga kemudian berlari kearah mading sambil membawa kertas puisi yang dibuat Rasti dan memajangnya di paling atas, lalu Rangga kembali duduk disamping Rasti .” beres kan?? Semua orang udah bisa ngelihat puisi kamu” sahut Rangga sambil tersenyum pada Rasti “makasih yah” jawab Rasti .”Cuma makasih aja ???” tanya Rangga sambil senyum evil dan mendekatkan kepalanya pada Rasti hendak menciumnya, namun Rasti mengalihkan mukanya “Rangga… “ sahut Rasti sambil tersenyum malu “muka kamu merah , hahahahahahah” ledek Rangga yang kemudian dapat tabokan dari Rasti di dadanya . “hahaha maaf maaf” .
*
“kak, ayo
main winning eleven sama aku, kali ini aku nggak bakal kalah sama kakak” ajak
Anggi pada Rangga yang sedang menonton TV . “mmm oke, kalau kamu kalah, kamu
harus janji dulu sama kakak ?” pinta Rangga .”janji apa ??” tanya Anggi lagi
dengan tatapan bingung “ janji, kalau kamu kalah, kamu harus panggil Minji kakak”
jelas Rangga kemudian tersenyum “ ah kalo bgitu nggak jadi, mendingan aku main
sendiri aja “ sungut Anggi kemudian pergi meninggalkan Rangga. Saat Anggi
hendak ingin ke kamarnya tiba-tiba bel pintu berbunyi “biar aku aja yang buka”
sahut Anggi saat Rangga hendak membuka .
“Rasti, mau
ngapain kamu ???” tanya Anggi dengan sinis saat tau yang datang kerumahnya
adalah Rasti .
“siapa Gi ?, eh Rasti, masuk sayang” sahut Rangga yang tiba-tiba sudah ada dibelakang Anggi . Anggi cuma mendengus kesal . Rasti hanya tersenyum dan masuk ke dalam rumah .
“ ini aku bawain makanan buat kalian berdua “ sahut Rasti .
“apa?, makanan??? Emangnya kamu fikir kita nggak punya uang buat beli makan !!!” bentak Anggi pada Rasti .
“Anggi! kakak yang nyuruh dia “ sahut Rangga membela Rasti .” terserah, pokonya aku nggak mau makan makanan dari dia !!!” saat Rangga hendak ingin bicara lagi Rasti langsung ambil bicara “Rangga udah gausah disahutin lagi, nanti kalian malah jadi berantem” sahut Rasti .”tapi Ras” sahut Rangga .”yaudah yuk kita makan aja , Anggi, Rangga” sahut Rasti memotong perkataan Rangga .saat Rangga dan Rasti kebelakang untuk mengambil piring , Anggi menatap bungkusan yang tergeletak diimeja yang dibawa Rasti tadi, seketika Anggi mempunyai ide untuk mengerjai Rasti lagi . kemudian Anggi langsung berlari kekamarnya mengambil racun tikus dilemarinya dan kembali lagi ke ruang makan. Anggi ke dapur sebentar untuk melihat Rangga dan Rasti, mereka malah sedang asik bercanda membuat Anggi semakin geram dan tambah marah. Tanpa basa-basi Anggi membuka bungkusan itu dan menuangkan sedikit racun tikus yang dipegangnya dan menaburkannya dibungkusan yang dibawa Rasti sambil tersenyum evil .”kali ini kak Rangga bakal ngebenci kamu Rasti, liat aja ”. kemudian Anggi pun kembali kekamarnya dan meletakkan kembali racun tikus tersebut kelemarinya dan kembali lagi ke ruang makan . tidak lama kemudian Rangga dan Rasti pun datang membawa piring untuk mereka bertiga .
“Anggi maaf ya menunggu lama” sahut Rasti pada Anggi, Anggi tidak menjawab .Rasti hanya tersenyum menatapnya.
“ayo kita makan, wahhh pasti enak nih” sahut Rangga kemudian membuka bungkusan yang dibawa Rasti “ini kamu yang ngebuat sendiri??” tanya Rangga pada Rasti “ iya Ga, itu aku yang ngebuat sendiri”, jawab Rasti .semua makanan sudah siap di meja, saat Rangga hendak memakan tiba-tiba Anggi mengagetkannya “tunggu kak, jangan dimakan!!” sahut Anggi ,”kenapa Gi ?” tanya Rangga heran .”aku curiga, siapa tau didalam makanan ini ada racunnya” sahut Anggi sinis, “kamu ini apa apaan sih Anggi, jangan bercanda, udah ayo makan, nggak mungkinlah Rasti mau ngeracunin kita” jawab Rangga .” kita kan nggak tau, didalam makanan itu ada racunnya apa nggak, kita buktiin aja .”jawab Anggi sambil membawa makanannya kebelakang diikuti oleh Rangga dan Rasti. Anggi meletakannya di jebakan tikus yang didalamnya memang sudah ada beberapa tikus , kemudian tikus itu memakan makanan yang diberikan Anggi, tak lama kemudian tikus itu mati .Sontak Rangga kaget setelah apa yang dilihatnya barusan .”liat kan kak? tikusnya mati ! itu artinya . . .” jawab Anggi “nggak !!! Rangga demi Tuhan aku nggak ngasih apapun dimakanan itu ,sumpah” sahut Rasti pada Rangga. Rangga masih terdiam “udahlah, aku tau kamu emang nggak suka sama aku kan Rasti?? Kamu nggak suka sama aku karna aku selalu ngengganggu kalian kan?? Makanya kamu mau ngeracunin aku kan Rasti ?? hah?? Ngaku aja !!” ejek Anggi pada Rasti .”Rangga aku mohon percaya sama aku, demi Tuhan aku nggak pernah berniat kayak gitu” sahut Rasti lagi sambil terus meyakinkan Rangga .”Rasti, cepet pergi darisini, kak Rangga udah nggak mau ngeliat kamu, ayo pergi “ sahut Anggi sambil menarik tangan Rasti dan menyeretnya keluar rumah. Rangga hanya diam terpaku dan masih tidak yakin dengan apa yang dilihatnya baarusan, pacar yang selama ini sangat dia cintai tega mau meracuni dirinya dan adiknya . kemudian Rangga hendak mencari bukti apa memang benar Rasti ingin meracuninya dan adiknya, Rangga melihat tutup racun tikus di bawah meja makan .Anggi lupa menutup kembali botol racun tikus tadi dan ternyata tutup itu terjatuh ,kemudian Rangga mengambilnya, dia tau ini kerjaan Anggi, Rangga langsung berlari keluar rumah untuk mengejar Rasti yang hendak diusir oleh Anggi .
“ANGGI !!! jangan pernah ngusir Rasti !!” bentak Rangga pada Anggi .
“kenapa kak? dia udah mau ngeracunin kita “sahut Anggi sambil terus menyeret Rasti untuk keluar dari rumahnya .kemudian Rangga berlari ke arah Rasti yang sedang menangis dan langsung memeluknya, membuat Anggi bingung.
“Maafin aku Rasti,” sahut Rangga terus memeluknya dengan erat dan menghapus airmata Rasti . “kakak apa-apaan sih?? Dia itu mau ngebunuh kita !!” teriak Anggi kesal .”DIAM KAMU ANGGI !!! kamu fikir kakak nggak tahu hah?? Kamu kan yang naburin racun tikus di makanan Rasti? HAH ?” bentak Rangga pada Anggi .”Apa?? kenapa kakak malah nuduh aku? Jelas-jelas dia yang bawa makanannya, kenapa kakak malah nuduh aku???” PLAAKK satu tamparan berhasil mendarat dipipi Anggi. Rangga menamparnya .”kamu udah berani nuduh orang yang nggak bersalah, apa kakak pernah ngajarin kamu kayak gitu hah??” bentak Rangga lagi .”Rangga udah “ sahut Rasti kemudian menenangkan Ranggga .”diam Ras, anak ini emang harus dikasih pelajaran, dia udah keterlaluan” sahut Rangga .”kakak nampar aku??” sahut Anggi sambil menangis memegang pipinya yang merah karena ditampar Rangga . “dan kamu !!! Aku benci sama kamu !!! AKU BENCI BANGET SAMA KAMU RASTI, asal kamu tahu, seumur hidup kak Rangga nggak pernah nampar aku , tapi sekarang dia nampar aku cuma karna ngebela kamu RASTI !!!!“ teriak Anggi diisak tangisnya sambil menunjuk Rasti yang juga menagis kemudian Anggi lari masuk kedalam kamarnya .
“Rangga… apa lebih baik kita pu..” kata-kata Rasti terhenti “ ssstttt, jangan ngomong kayak gitu, aku sayang sama kamu Rasti” jawab Rangga kemudian memeluk Rasti .
“siapa Gi ?, eh Rasti, masuk sayang” sahut Rangga yang tiba-tiba sudah ada dibelakang Anggi . Anggi cuma mendengus kesal . Rasti hanya tersenyum dan masuk ke dalam rumah .
“ ini aku bawain makanan buat kalian berdua “ sahut Rasti .
“apa?, makanan??? Emangnya kamu fikir kita nggak punya uang buat beli makan !!!” bentak Anggi pada Rasti .
“Anggi! kakak yang nyuruh dia “ sahut Rangga membela Rasti .” terserah, pokonya aku nggak mau makan makanan dari dia !!!” saat Rangga hendak ingin bicara lagi Rasti langsung ambil bicara “Rangga udah gausah disahutin lagi, nanti kalian malah jadi berantem” sahut Rasti .”tapi Ras” sahut Rangga .”yaudah yuk kita makan aja , Anggi, Rangga” sahut Rasti memotong perkataan Rangga .saat Rangga dan Rasti kebelakang untuk mengambil piring , Anggi menatap bungkusan yang tergeletak diimeja yang dibawa Rasti tadi, seketika Anggi mempunyai ide untuk mengerjai Rasti lagi . kemudian Anggi langsung berlari kekamarnya mengambil racun tikus dilemarinya dan kembali lagi ke ruang makan. Anggi ke dapur sebentar untuk melihat Rangga dan Rasti, mereka malah sedang asik bercanda membuat Anggi semakin geram dan tambah marah. Tanpa basa-basi Anggi membuka bungkusan itu dan menuangkan sedikit racun tikus yang dipegangnya dan menaburkannya dibungkusan yang dibawa Rasti sambil tersenyum evil .”kali ini kak Rangga bakal ngebenci kamu Rasti, liat aja ”. kemudian Anggi pun kembali kekamarnya dan meletakkan kembali racun tikus tersebut kelemarinya dan kembali lagi ke ruang makan . tidak lama kemudian Rangga dan Rasti pun datang membawa piring untuk mereka bertiga .
“Anggi maaf ya menunggu lama” sahut Rasti pada Anggi, Anggi tidak menjawab .Rasti hanya tersenyum menatapnya.
“ayo kita makan, wahhh pasti enak nih” sahut Rangga kemudian membuka bungkusan yang dibawa Rasti “ini kamu yang ngebuat sendiri??” tanya Rangga pada Rasti “ iya Ga, itu aku yang ngebuat sendiri”, jawab Rasti .semua makanan sudah siap di meja, saat Rangga hendak memakan tiba-tiba Anggi mengagetkannya “tunggu kak, jangan dimakan!!” sahut Anggi ,”kenapa Gi ?” tanya Rangga heran .”aku curiga, siapa tau didalam makanan ini ada racunnya” sahut Anggi sinis, “kamu ini apa apaan sih Anggi, jangan bercanda, udah ayo makan, nggak mungkinlah Rasti mau ngeracunin kita” jawab Rangga .” kita kan nggak tau, didalam makanan itu ada racunnya apa nggak, kita buktiin aja .”jawab Anggi sambil membawa makanannya kebelakang diikuti oleh Rangga dan Rasti. Anggi meletakannya di jebakan tikus yang didalamnya memang sudah ada beberapa tikus , kemudian tikus itu memakan makanan yang diberikan Anggi, tak lama kemudian tikus itu mati .Sontak Rangga kaget setelah apa yang dilihatnya barusan .”liat kan kak? tikusnya mati ! itu artinya . . .” jawab Anggi “nggak !!! Rangga demi Tuhan aku nggak ngasih apapun dimakanan itu ,sumpah” sahut Rasti pada Rangga. Rangga masih terdiam “udahlah, aku tau kamu emang nggak suka sama aku kan Rasti?? Kamu nggak suka sama aku karna aku selalu ngengganggu kalian kan?? Makanya kamu mau ngeracunin aku kan Rasti ?? hah?? Ngaku aja !!” ejek Anggi pada Rasti .”Rangga aku mohon percaya sama aku, demi Tuhan aku nggak pernah berniat kayak gitu” sahut Rasti lagi sambil terus meyakinkan Rangga .”Rasti, cepet pergi darisini, kak Rangga udah nggak mau ngeliat kamu, ayo pergi “ sahut Anggi sambil menarik tangan Rasti dan menyeretnya keluar rumah. Rangga hanya diam terpaku dan masih tidak yakin dengan apa yang dilihatnya baarusan, pacar yang selama ini sangat dia cintai tega mau meracuni dirinya dan adiknya . kemudian Rangga hendak mencari bukti apa memang benar Rasti ingin meracuninya dan adiknya, Rangga melihat tutup racun tikus di bawah meja makan .Anggi lupa menutup kembali botol racun tikus tadi dan ternyata tutup itu terjatuh ,kemudian Rangga mengambilnya, dia tau ini kerjaan Anggi, Rangga langsung berlari keluar rumah untuk mengejar Rasti yang hendak diusir oleh Anggi .
“ANGGI !!! jangan pernah ngusir Rasti !!” bentak Rangga pada Anggi .
“kenapa kak? dia udah mau ngeracunin kita “sahut Anggi sambil terus menyeret Rasti untuk keluar dari rumahnya .kemudian Rangga berlari ke arah Rasti yang sedang menangis dan langsung memeluknya, membuat Anggi bingung.
“Maafin aku Rasti,” sahut Rangga terus memeluknya dengan erat dan menghapus airmata Rasti . “kakak apa-apaan sih?? Dia itu mau ngebunuh kita !!” teriak Anggi kesal .”DIAM KAMU ANGGI !!! kamu fikir kakak nggak tahu hah?? Kamu kan yang naburin racun tikus di makanan Rasti? HAH ?” bentak Rangga pada Anggi .”Apa?? kenapa kakak malah nuduh aku? Jelas-jelas dia yang bawa makanannya, kenapa kakak malah nuduh aku???” PLAAKK satu tamparan berhasil mendarat dipipi Anggi. Rangga menamparnya .”kamu udah berani nuduh orang yang nggak bersalah, apa kakak pernah ngajarin kamu kayak gitu hah??” bentak Rangga lagi .”Rangga udah “ sahut Rasti kemudian menenangkan Ranggga .”diam Ras, anak ini emang harus dikasih pelajaran, dia udah keterlaluan” sahut Rangga .”kakak nampar aku??” sahut Anggi sambil menangis memegang pipinya yang merah karena ditampar Rangga . “dan kamu !!! Aku benci sama kamu !!! AKU BENCI BANGET SAMA KAMU RASTI, asal kamu tahu, seumur hidup kak Rangga nggak pernah nampar aku , tapi sekarang dia nampar aku cuma karna ngebela kamu RASTI !!!!“ teriak Anggi diisak tangisnya sambil menunjuk Rasti yang juga menagis kemudian Anggi lari masuk kedalam kamarnya .
“Rangga… apa lebih baik kita pu..” kata-kata Rasti terhenti “ ssstttt, jangan ngomong kayak gitu, aku sayang sama kamu Rasti” jawab Rangga kemudian memeluk Rasti .
*
Anggi terus
menangis di kamarnya, dia benar-benar tidak menyangka bahwa kakak yang
disayanginya akan menamparnya seperti itu . tidak pernah sekalipun kakaknya
menampar seperti itu. kemudian Rangga masuk ke kamar Anggi dan menghampirinya .
“Anggi …” panggil Rangga , Anggi tidak menjawab, dia terus menangis .
“Anggi… kakak minta maaf tadi udah nampar kamu, itu bener-bener diluar kendali kakak.” sahut Rangga dengan nada yang sangat lembut . “kakak Cuma nggak habis fikir, bisa-bisanya kamu ngelakuin itu sama Rasti, emangnya Rasti punya salah apa sama kamu sampai kamu tega kayak gitu Anggi ??” Anggi tetap tidak menjawab hanya terdengar isak tangis di mulut Anggi “kakak mohon sama kamu Anggi, jangan bersikap kayak gitu lagi sama Rasti, kakak sayang sama dia kayak kakak sayang sama kamu Anggi” Anggi tetap tidak menghiraukan Rangga dan terus menangis
“Anggi …” panggil Rangga , Anggi tidak menjawab, dia terus menangis .
“Anggi… kakak minta maaf tadi udah nampar kamu, itu bener-bener diluar kendali kakak.” sahut Rangga dengan nada yang sangat lembut . “kakak Cuma nggak habis fikir, bisa-bisanya kamu ngelakuin itu sama Rasti, emangnya Rasti punya salah apa sama kamu sampai kamu tega kayak gitu Anggi ??” Anggi tetap tidak menjawab hanya terdengar isak tangis di mulut Anggi “kakak mohon sama kamu Anggi, jangan bersikap kayak gitu lagi sama Rasti, kakak sayang sama dia kayak kakak sayang sama kamu Anggi” Anggi tetap tidak menghiraukan Rangga dan terus menangis
*
Seperti
biasa Anggi sedang dikamarnya bermain PS bersama Ferdi, Deni, Reno dan Rizki .
“eh, Gi, ini apa, ko’ ada darah ??” tanya Deni yang melihat darah dilantai tempat Anggi duduk .
“hah?? Haaa ini apa, ya ! panggilin kak Rangga cepet!” pinta Anggi pada teman-temannya, kemudian Anggi langsung ke kamar mandi .dan Deni pun keluar kamar untuk meberitahu pada Rangga yang sedang asik menonton film bersama Rasti .”kak Rangga, Anggi berdarah” kata Deni polos di depan Rangga “Apa ???” sahut Rangga kaget .”iya kak, cepet tolong Anggi, dia lagi di kamar mandi .” jelas Deni kemudian Rangga langsung berlari ke kamar mandi,” Anggi !! kamu kenapa???” tanya rangga diluar kamar mandi. “kakak !!! aku nggak tau, dikemaluan aku keluar darah banyak, gimana ini ???” tanya Anggi polos dari dalam kamar mandi .Rangga tidak dapat menahan tawa karena adiknya yang terlalu polos, mungkin Anggi tidak mengerti bahwa dia sedang datang bulan ,Rangga langsung memanggil Rasti dan menyuruhnya untuk membantu Anggi . saat mendengarnya Rasti juga jadi ikut tertawa. Untung saat itu Rasti membawa pembalut untuk jaga-jaga.
tok tok tok
“Anggi, boleh aku masuk?? Biar aku bantu” pinta Rasti dibalik pintu kamar mandi .kemudian Anggi pun membukakan pintunya dan menyuruh Rasti masuk ke dalamnya .
“ini, pakai ini “ sahut Rasti pada Anggi , “gimana cara makenya ?? aku nggak ngerti !” jawab Anggi, Rasti hanya tersenyum kemudian ia yang memakaikannya . saat selesai Anggi bertanya pada Rasti “apa kamu nggak takut aku bakal gerjain kamu lagi?” Rasti hanya bingung dengan pertanyaan Anggi “maksudnya?” tanya Rasti .” iya, waktu itukan aku ngunciin kamu di toilet taman, apa kam nggak takut aku bakalan ngunciin kamu lagi disini?” tanya Anggi ,”emangnya kamu mau ngunciin aku lagi?” tanya Rasti .”ah udahlah, “ jawab Anggi dan kemudian keluar dan kembali bermain dengan temannya .
“eh Anggi gimana? Kamu kenapa?” tanya Ferdi saat Anggi sudah balik ke kamarnya .”ini urusan cewek “ jawab Anggi.”aku tau, kamu baru datang bulan ya . . . ???” ledek Rizki, Anggi hanya memanyunkan bibirnya tidak menjawab, teman-teman yang lainnya hanya tertawa melihat Anggi .
“eh, Gi, ini apa, ko’ ada darah ??” tanya Deni yang melihat darah dilantai tempat Anggi duduk .
“hah?? Haaa ini apa, ya ! panggilin kak Rangga cepet!” pinta Anggi pada teman-temannya, kemudian Anggi langsung ke kamar mandi .dan Deni pun keluar kamar untuk meberitahu pada Rangga yang sedang asik menonton film bersama Rasti .”kak Rangga, Anggi berdarah” kata Deni polos di depan Rangga “Apa ???” sahut Rangga kaget .”iya kak, cepet tolong Anggi, dia lagi di kamar mandi .” jelas Deni kemudian Rangga langsung berlari ke kamar mandi,” Anggi !! kamu kenapa???” tanya rangga diluar kamar mandi. “kakak !!! aku nggak tau, dikemaluan aku keluar darah banyak, gimana ini ???” tanya Anggi polos dari dalam kamar mandi .Rangga tidak dapat menahan tawa karena adiknya yang terlalu polos, mungkin Anggi tidak mengerti bahwa dia sedang datang bulan ,Rangga langsung memanggil Rasti dan menyuruhnya untuk membantu Anggi . saat mendengarnya Rasti juga jadi ikut tertawa. Untung saat itu Rasti membawa pembalut untuk jaga-jaga.
tok tok tok
“Anggi, boleh aku masuk?? Biar aku bantu” pinta Rasti dibalik pintu kamar mandi .kemudian Anggi pun membukakan pintunya dan menyuruh Rasti masuk ke dalamnya .
“ini, pakai ini “ sahut Rasti pada Anggi , “gimana cara makenya ?? aku nggak ngerti !” jawab Anggi, Rasti hanya tersenyum kemudian ia yang memakaikannya . saat selesai Anggi bertanya pada Rasti “apa kamu nggak takut aku bakal gerjain kamu lagi?” Rasti hanya bingung dengan pertanyaan Anggi “maksudnya?” tanya Rasti .” iya, waktu itukan aku ngunciin kamu di toilet taman, apa kam nggak takut aku bakalan ngunciin kamu lagi disini?” tanya Anggi ,”emangnya kamu mau ngunciin aku lagi?” tanya Rasti .”ah udahlah, “ jawab Anggi dan kemudian keluar dan kembali bermain dengan temannya .
“eh Anggi gimana? Kamu kenapa?” tanya Ferdi saat Anggi sudah balik ke kamarnya .”ini urusan cewek “ jawab Anggi.”aku tau, kamu baru datang bulan ya . . . ???” ledek Rizki, Anggi hanya memanyunkan bibirnya tidak menjawab, teman-teman yang lainnya hanya tertawa melihat Anggi .
*
Malam hari
Anggi sedang belajar sendiri di ruang TV, karena Rangga sedang jalan dengan
Rasti, ia sengaja tidak mau mengganggunya karena banyak sekali PR yang harus
dikerjakan. Dia benar-benar pusing mengerjakan PR matematika yang sama sekali
ia tidak mengerti .saat itu bel pintu berbunyi “ bibiiii, bukain pintunya tuh,
aku lagi ngerjain PR” pinta Anggi pada bibinya .kemudian bibinya membukakan
pintu, terlihat Rangga dan Rasti yang habis pulang jalan, Rangga sengaja
mengajak Rasti kerumahnya dulu karena diluar memang sedang hujan, “kak Rangga!!! ajarin aku matematika ,aku
nggak ngerti” teriak Anggi pada Rangga. “kamu kan tau sendiri, kakak juga nggak
ngerti matematika” jawab Rangga .”boleh aku lihat soalnya ??” tanya Rasti pada
Anggi .”ah iya, kakak lupa, kan ada Rasti yang jago Matematika, Rasti ajarin
Anggi ya, aku mau ganti baju dulu” sahut Rangga lalu pergi meninggalkan Rasti
dan Anggi berdua di ruang TV .dengan muka yang ditekuk Anggi memberikan bukunya
pada Rasti. Rasti mengajarkannya dengan penuh kesabaran sampai akhirnya Anggi
mengerti “ udah ngerti belum Gi ??” tanya Rasti, “ternyata gampang juga yah
kalau udah ngerti” jawab Anggi, Rasti senang mendengar perkataan manis dari
mulut Anggi “eh Rasti, kamu kan masih lama pulangnya, hujannya juga belum
berhenti, gimana kalau kita main PS?” ajak Anggi pada Rasti, yang membuat Rasti
tidak percaya “oke, tapi kamu harus janji dulu” pinta Rasti “janji apa?” tanya
Anggi penasaran “kalau aku menang, kamu harus panggil aku kakak, gimana?” tanya
Rasti sambil mengangkat sebelah alisnya “tapii, kalau aku menang, kamu harus
jauhin kak Rangga, gimana??’ pinta Anggi balik .Rasti masih berfikir,
seharusnya tadi dia tidak usah mengadakan janji-janji seperti ini, tapi
akhirnya dia setuju, Rasti juga pernah bermain PS bersama Rangga, dan Rangga
juga sering mengajarkannya bermain winning eleven “Oke, “ jawab Rasti mantap .akhirnya
Rasti dan Anggi bertanding Winning Eleven di kamar Anggi, Rangga yang
melihatnya sangat senang, karena akhirnya adiknya bisa menerima Rasti, padahal
mereka sedang bertaruh, tapi Rangga tidak mengetahuinya, Rangga hanya tau bahwa
Rasti dan Anggi hanya iseng bermain PS untuk menunggu hujan . “ah ,nggak mungkin!!!”
teriak Anggi, “masa aku kalah sih?” tanya Anggi tidak menyangka bahwa Rasti
jago bermain Winning Elevan .”aku menang, sesuai perjanjian yah” tanya Rasti
,Anggi hanya mendengus kesal “ kamu curang!!!” tuduh Anggi pada Rasti, lalu
Anggi merebahkan dirinya dikasur hendak tidur .Rasti hanya tersenyum sambil
menggelengkan kepala dan keluar kamar Anggi .
“Rangga, hujannya udah berhenti ,aku rasa aku harus pulang sekarang” sahut Rasti pada Rangga “yaudah aku antar yah” jawab Rangga .
“Rangga, hujannya udah berhenti ,aku rasa aku harus pulang sekarang” sahut Rasti pada Rangga “yaudah aku antar yah” jawab Rangga .
Di
perjalanan ..
“Rangga,adik
kamu… kapan yah adik kamu bakal suka sama aku?” tanya Rasti
“loh, bukannya tadi aku liat kalian udah akrab main PS bareng?” tanya Rangga heran
“iya, tapi dia ngajak aku main PS supaya aku ..” Rasti sengaja menahan perkataannya, ia tidak mau Rangga akan marah lagi pada adiknya jika ia berkata yang sebenarnya.”supaya apa Ras?” tanya Rangga penasaran “ah nggak apa-apa ,yaudah gak usah dibahas lagi, kamu nyetir aja yang bener “ jawab Rasti .
“loh, bukannya tadi aku liat kalian udah akrab main PS bareng?” tanya Rangga heran
“iya, tapi dia ngajak aku main PS supaya aku ..” Rasti sengaja menahan perkataannya, ia tidak mau Rangga akan marah lagi pada adiknya jika ia berkata yang sebenarnya.”supaya apa Ras?” tanya Rangga penasaran “ah nggak apa-apa ,yaudah gak usah dibahas lagi, kamu nyetir aja yang bener “ jawab Rasti .
*
Rangga
menghampiri ruangan Rasti yang tak jauh dari ruangannya “Rasti, ayo kita
pulang” ajak Rangga pada Rasti.
“yaudah yuk” jawab Rasti kemudian Rangga merangkul Minji “astaga! Aku lupa, aku ada janji sama Pak Zikri” sahut Rangga tiba-tiba .”Ras, aku harus ke Pak Zikri dulu, mungkin ntar malem baru pulang, kamu bisa kan pulang sendiri?” tanya Rangga .” yaudah ngga apa apa, aku bisa pulang sendiri koq, oh iya gimana dengan Anggi? Siapa yang jemput dia?” tanya Rasti .”Oh iya, haduh gimana ini ya?” tanya Rangga pada dirinya sendiri . “biar aku aja yang jemput Anggi naik bus, “ sahut Rasti “kamu serius Ras?” tanya Rangga meyakinkan Rasti“iya, kamu nggak usah khawatir, udah sana nanti kamu dicariin sama Pak Zikri” sahut Rasti “yaudah, kamu hati hati ya sayang”jawab Rangga kemudian mencium pipi Rasti dan berlalu pergi sebelum Rasti memukulnya karena sudah menciumnya sembarangan.
“yaudah yuk” jawab Rasti kemudian Rangga merangkul Minji “astaga! Aku lupa, aku ada janji sama Pak Zikri” sahut Rangga tiba-tiba .”Ras, aku harus ke Pak Zikri dulu, mungkin ntar malem baru pulang, kamu bisa kan pulang sendiri?” tanya Rangga .” yaudah ngga apa apa, aku bisa pulang sendiri koq, oh iya gimana dengan Anggi? Siapa yang jemput dia?” tanya Rasti .”Oh iya, haduh gimana ini ya?” tanya Rangga pada dirinya sendiri . “biar aku aja yang jemput Anggi naik bus, “ sahut Rasti “kamu serius Ras?” tanya Rangga meyakinkan Rasti“iya, kamu nggak usah khawatir, udah sana nanti kamu dicariin sama Pak Zikri” sahut Rasti “yaudah, kamu hati hati ya sayang”jawab Rangga kemudian mencium pipi Rasti dan berlalu pergi sebelum Rasti memukulnya karena sudah menciumnya sembarangan.
*
Rasti sudah
didepan gerbang sekolah SMP Harapan Jaya menunggu Anggi pulang, tak lama
kemudian Anggi terlihat bersama teman-temannya sedang berjalan kearahnya .
“ngapain kamu disini?” tanya Anggi pada Rasti “aku yang jemput kamu” jawab Rasti “mana kak Rangga?” tanya Anggi lagi,”dia lagi ada janji sama Dosen nya, jadi hari ini mungkin dia pulang malam” jelas Rasti “kamu jemput aku pakai apa?” tanya Anggi lagi,”naik bus” jawab Rasti seadanya “Apa??? Naik bus?? Apa kak Rangga cerita sama kamu kalau aku tuh paling benci naik bus hah??” bentak Anggi pada Rasti “oh ya? Kakak kamu nggak cerita sama aku, yaudah yuk kita pulang, naik bus itu enak, kamu nggak usah khawatir Anggi” ajak Rasti .”aku nggak mau” sahut Anggi “kalau kamu nggak mau, trus kamu mau pulang naik apa??” tanya Rasti ,Anggi tidak menjawab, “yaudah kalau kamu lebih memilih menunggu kakak kamu jemput disini malam-malam” sahut Rasti kemudian meninggalkan Anggi “tunggu !! yaudah kita naik bus” jawab Anggi terpaksa, Rasti tersenyum melihat tingkah Anggi. Saat dibus Anggi terlihat gelisah, karena ini yang pertama kalinya dia naik bus,tapi akhirnya mereka sampai juga. Mereka tidak langsung sampai dirumah Anggi, karena mereka harus berjalan kaki dulu untuk sampai kerumahnya, tidak terlalu jauh . saat berjalan mereka saling mengobrol, tapi kebanyakan Rasti yang bertanya pada Anggi. Sampai-sampai mereka tidak sadar ada sepeda motor yang melaju sangat kencang dibelakang mereka .seketika Rasti melihat kebelakang dan segere manarik tangan Anggi untuk menghindar dari motor tersebut, tapi yang ada Rasti malah tertabrak oleh motor itu .”Kak Rasti !!!!” teriak Anggi saat melihat Rasti tergeletak berlumuran darah karena menyelamatkannya sampai dia tidak sadar dia memanggil Rasti dengan sebutan kakak .
“ngapain kamu disini?” tanya Anggi pada Rasti “aku yang jemput kamu” jawab Rasti “mana kak Rangga?” tanya Anggi lagi,”dia lagi ada janji sama Dosen nya, jadi hari ini mungkin dia pulang malam” jelas Rasti “kamu jemput aku pakai apa?” tanya Anggi lagi,”naik bus” jawab Rasti seadanya “Apa??? Naik bus?? Apa kak Rangga cerita sama kamu kalau aku tuh paling benci naik bus hah??” bentak Anggi pada Rasti “oh ya? Kakak kamu nggak cerita sama aku, yaudah yuk kita pulang, naik bus itu enak, kamu nggak usah khawatir Anggi” ajak Rasti .”aku nggak mau” sahut Anggi “kalau kamu nggak mau, trus kamu mau pulang naik apa??” tanya Rasti ,Anggi tidak menjawab, “yaudah kalau kamu lebih memilih menunggu kakak kamu jemput disini malam-malam” sahut Rasti kemudian meninggalkan Anggi “tunggu !! yaudah kita naik bus” jawab Anggi terpaksa, Rasti tersenyum melihat tingkah Anggi. Saat dibus Anggi terlihat gelisah, karena ini yang pertama kalinya dia naik bus,tapi akhirnya mereka sampai juga. Mereka tidak langsung sampai dirumah Anggi, karena mereka harus berjalan kaki dulu untuk sampai kerumahnya, tidak terlalu jauh . saat berjalan mereka saling mengobrol, tapi kebanyakan Rasti yang bertanya pada Anggi. Sampai-sampai mereka tidak sadar ada sepeda motor yang melaju sangat kencang dibelakang mereka .seketika Rasti melihat kebelakang dan segere manarik tangan Anggi untuk menghindar dari motor tersebut, tapi yang ada Rasti malah tertabrak oleh motor itu .”Kak Rasti !!!!” teriak Anggi saat melihat Rasti tergeletak berlumuran darah karena menyelamatkannya sampai dia tidak sadar dia memanggil Rasti dengan sebutan kakak .
*
“Anggi !
jelasin sama kakak gimana bisa Rasti bisa ketabrak kayak gitu hah??, kakak
nggak mau denger kalo ini gara-gara ulah kamu lagi !!” bentak Rangga pada
Anggi. Anggi tidak bisa menahan tangisnya, orang yang selama ini dibencinya justru
menyelamatkannya “Kak Rasti nyelamatin aku, a..a..aku bener-bener ngerasa sangat
bersalah ” jawab Anggi ditengah isak tangisnya “kaka, aku mau liat keadaan kak
Rasti, aku mau masuk kedalam” pinta Anggi pada Rangga “nggak bisa , dokter lagi
meriksa Rasti” jawab Rangga .kemudian Anggi berdiri di depan ruang ICU dan
melihat dari kaca Rasti yang tergeletak dikasur dengan dikelilingi suster dan
dokter “kak Rasti, maafin aku, aku emang
bodoh udah benci sama kamu ! padahal kamu selalu baik sama aku. Kak Rasti…
sadar dong, kamu mau aku panggil kamu kakak kan?? Sekarang aku udah manggil
kamu dengan sebutan kakak, kamu harus denger Kak Rasti. Aku terlalu cemburu ngeliat kamu sama kak
Rangga, maafin aku … Kak Rasti bangun … karena kamu aku jadi suka matematika,
karena kamu aku berani naik bus, kamu ngajarin aku banyak hal kak Rasti, maka
dari itu bangun kak, aku janji, aku nggak bakal ngebentak kamu lagi, bangun kak
Rasti , kak Rangga nggak berhenti nangis lihat kamu kayak gini, mulai sekarang
kamu boleh koq pacaran sama kak Rangga, aku nggak bakal ngelarang lagi , aku sayang
sama kamu kak Rasti “ Anggi terus menangis melihat keadaan Rasti, dia
benar-benar sangat menyesal telah bersikap kasar pada Rasti .
6 bulan
kemudian …
“aha !!! aku
menang , yes !!!” sahut Anggi senang karena telah mengalahkan Rasti bermain
Winning Eleven .
“ayo kak Rasti, sesuai perjanjian, kamu harus beliin aku es krim !” sahut Anggi
“aduh, adik kakak ini, udah gede masih aja main PS terus, kamu kan udah kelas 3 SMP Anggi, sebentar lagi ujian, kamu harus belajar yang rajin , jangan main PS terus,nanti nilai kamu jelek, lihat aja kalau sampai nilai kamu jelek, kakak nggak bakal ngijinin kamu main PS lagi” sahut Rangga .”nggak usah khawatir, kan ada kak Rasti yang bakal ngajarin aku, ya kan kak ???” tanya Anggi pada Rasti, Rasti hanya mengangguk sambil tersenyum .
“ayo kak Rasti, sesuai perjanjian, kamu harus beliin aku es krim !” sahut Anggi
“aduh, adik kakak ini, udah gede masih aja main PS terus, kamu kan udah kelas 3 SMP Anggi, sebentar lagi ujian, kamu harus belajar yang rajin , jangan main PS terus,nanti nilai kamu jelek, lihat aja kalau sampai nilai kamu jelek, kakak nggak bakal ngijinin kamu main PS lagi” sahut Rangga .”nggak usah khawatir, kan ada kak Rasti yang bakal ngajarin aku, ya kan kak ???” tanya Anggi pada Rasti, Rasti hanya mengangguk sambil tersenyum .
FIN